Banyak sekali hal sepele di dunia ini yang tidak begitu dianggap penting oleh banyak orang namun ternyata pada kenyataannya hal-hal sepele itulah yang banyak berpengaruh kepada kehidupan kita. Tempat umum yang sudah pasti tidak asing lagi bagi kita namun keberadaannya selalu saja dikonotasikan dengan hal-hal negatif seperti bau, jorok, dan berbagai sebutan negatif inilah yang menjadi contoh nyata bagaimana suatu hal yang sepele di dunia bisa menjadi penting bagi kehidupan kita. Toilet, begitu banyak orang menyebut tempat umum ini. Namun, toilet pria di gedung sembilan yang terdapat pada lantai satu menjadi salah satu toilet yang paling menonjol dibanding toilet-toilet lainnya di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya ini.
Mengapa toilet di gedung sembilan ini begitu menonjol? Mungkin jawabannya ada pada faktor letak yang strategis dari toilet ini. Selain gedung sembilan memang dikenal sebagai pusat kegiatan mahasiswa FIB sehingga banyak mahasiswa yang berkeliaran disana, gedung sembilan juga merupakan pintu masuk FIB bagi para mahasiswa yang membawa mobil sehingga otomatis toilet pertama yang mereka jumpai adalah toilet gedung sembilan yang terletak di lantai satu. Hal lain yang juga salah satu ciri khas tempat ini adalah banyaknya mahasiswa pria yang merias diri di tempat ini. Selain membenarkan tata rambut dengan gel-gel khusus, banyak pula yang mencuci mukanya di toilet ini. Suatu pemandangan yang jarang terjadi di toilet gedung manapun dan lantai manapun. Ruangan yang berukuran sekitar 5x3 meter dan mempunyai 3 bilik kloset ini menjadi favorit pria untuk merias diri dikarenakan cukup besarnya ruangan, lampu yang menyala terang benderang serta kaca yang besarnya lebih dari cukup. Walaupun begitu, toilet ini cukup unik karena tidak seperti toilet biasanya yang mempunyai kloset berdiri, toilet ini tidak mempunyainya. Selain dari pada itu, barang-barang yang biasa tersedia di toilet seperti ember dan ciduk dapat ditemukan.
No comments:
Post a Comment